Januari 2015 | Dwi Panca Agustini

Senin, 05 Januari 2015

Tugas Sofskill Cari Jurnal

Diposting oleh Dwi Panca Agustini di 21.49 0 komentar
TUGAS SOFSKILL.,
Cari jurnal tentang perilaku konsumen terhadap pembelian suatu barang/merk/brand

JUDUL : Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Dealer Arista Johar
PENULIS : Kosasih, SE., MM., Dadan Ahmad Fadili, SE., MM., Nurul Fadilah, SE.


ABSTRAK
Perilaku konsumen dipelajari untuk mengetahui bagaiman perilaku atau tingkah laku dan sikap
konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk.
Berdasarkan metode penelitannya merupakan penelitian survey sedangkan berdasarkan tingkat eksplanasinya desain ini bersifat deskriptif yaitu mengemukakan peranan perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian. Dengam menggunakan metode analisis Skala Likert dan Rentang Skala.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara umum responden setuju untuk melakukan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar. Terdapat pengaruh positif kuat antara perilaku konsumen dengan keputusan pembelian, hal ini dilihat dari nilai analisis korelasi sebesar 0,629 dan hubungan antara variabel perilaku konsumen dan keputusan pembelian dengan nilai sebesar 39,5 % artinya bahwa variabel keputusan pembelian dipengaruhi atau dapat dijelaskan oleh variabel perilaku konsumen.
Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Keputusan Pembelian.

Pendahuluan
Konsumen secara definisi adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik Indonesia menjelaskan bahwa hak konsumen diantaranya adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa; hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminasi; hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau peggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; dan sebagainya.
Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tahun 2011 total penjualan nasional sepeda motor Yamaha dari bulan Januari sampai November 2011 mencapai 3.014.070 unit. Dari data AISI pula total penjualan nasional sepeda motor Yamaha terus mengalami kenaikan dari bulan kebulan mulai dari Desember 2011 sampai bulan Februari 2012.
Penjualan motor Yamaha di Karawang sendiri bisa dikatakan tinggi, berdasarkan survey yang dilakukan peneliti terhadap dealer-dealer resmi Yamaha di Karawang yang dilakukan secara acak, di dapatkan hasil bahwa rata-rata dealer mampu menjual 200 unit motor per bulan bahkan pada bulan- bulan tertentu dan event-event tertentu seperti setelah meluncurkan motor baru bisa lebih dari 200 unit motor per bulan.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian
Ujang Sumarwan (2011:5) menyatakan bahwa : Perilaku Konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorongtindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produkdan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. Sedangkan Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009:166) menyatakan perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Menurut Nembah F. Hartimbul Ginting (2011:33), Perilaku Konsumen adalah tindakan perorangan dalam meperoleh, menggunakan serta membuang barang dan jasa ekonomi, termasuk proses pengambilan keputusan sebelum menetapkan tindakan. Sedangkan menurut Supranto & Nandan Limakrisna (2007:4) mendefinisikan prilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara kognisi, afeksi, perilaku, dan lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.
Schiffman dan Kanuk dalam buku Ujang Sumarwan (2004:289) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternative. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Sedangkan Menurut Ujang Sumarwan (2004:294-297) bahwa: keputusan konsumen untuk memutuskan membeli atau mengkonsumsi produk tertentu akan diawali oleh langkah-langkah pengenalan kebutuhan, waktu, perubahan situasi, pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu, pengaruh pemasaran,pencarian informasi, pencarian internal, dan pencarian eksternal.

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Jurnal ini menggunakan beberapa desain penelitan seperti:
1.      Berdasarkan tujuan penelitiannya yaitu penelitian terapan yang dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis (Sugiyono, 2007:6).
2.      Berdasarkan metode penelitiannya merupakan penelitian survey yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. (Sugiyono, 2007:7).
3.      Berdasarkan tingkat eksplanasinya yang merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mengetahuinilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. (Sugiyono, 2007:6). 
4.      Berdasarkan jenis data dan model analisis datanya yang merupakan penelitian kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan dan gambar. (Sugiyono, 2007:14)
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif ini menggunakakan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Terdapat 29 instrumen penelitian dan dua variabel yaitu perilaku konsumen dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Metode Pengumpulan Data
Dari tanya jawab langsung dengan pihak dealer Arista Johar penulis dapat mengetahui:
1.      Populasi  konsumen Dealer Arista Johar yang berjumlah rata-rata  200 orang per bulan.
2.      Penentuan jumlah sampel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini berdasarkan rumus Isaac Michael dengan taraf kesalahan 5 % dengan populasi 200 adalah 127.
3.      Teknik sampling atau perhitungan berapa jumlah sampel menggunakan sampling insidental yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. (Sugiyono, 2011:67).
4.      Teknik Pengumpulan Data:
a.       Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penelitian ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respodennya sedikit/kecil. (Sugiyono, 2007:157).
b.      Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2007:162).
c.       Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain (Sugiyono, 2007:165-166).

Metode Analisis Data
A.    Uji Validitas
Uji Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Langkah-langkah mengukur validitas yaitu dengan mengidentifikasi secara operasional suatu konsep yang akan diukur, melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden, mmempersiapkan tabel tabulasi jawaban, menghitung nilai kolerasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total memakai teknik korelasi product moment Jika r hitung> r tabel, maka instrument dikatakan valid. Sumber : Husein Umar (2003, 103-111)
Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r=0,3 jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. (Sugiyono, 2007:152)

B.     Uji Reliabilitas
Dilakukan uji reliabilitas agar mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran dengan menggunakan metode alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
  1. Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel
  2. Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel
  3. Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel
  4. Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel
  5. Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel (Triton, 2005)
C.     Uji Normalitas merupakan pengujian yang ditunjukan untuk mengetahui distribusi data, apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka pengujian selanjutnya akan dilakukan dengan uji statistic parametrik. Dan apabila data berdistribusi tidak normal, maka pengujian selanjutnya akan dilakukan dengan uji statistik non parametrik. Kriteria Pengujian :
Ho: Angka Signifikansi (SIG) > 0,05, maka data berdistribusi normal.
H1: Angka Signifikansi (SIG) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.
Sumber : Bahrul Kirom, 98:2010
D.    Teknik Skala
Teknik Skala untuk menentukan skala prioritas dari setiap variable yang diukur selanjutnya dihitung skala dari skor yang diukur. Dan dapat kita ketahui bahwa skala terendahnya adalah 127 dan skala tertingginya 635. Sumber: Sugiyono (2007:108)
E.     Transformasi Data
Transformasi Data adalah proses pengubahan bentuk data asli kedalam format yang lebih mendukung analisis data untuk mencapai penelitian atau riset yang objektif. (Dermawan Wibisono, 2008:141). Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu data ordinal yang diperoleh dari hasil kuesioner ditransformasikan menjadi data interval. Mentransformasikan data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Maka data ordinal tersebut harus ditransformasikan menjadi data interval dengan menggunakan program penghitungan Method of Succesive Interval (MSI).
F.      Analisis Korelasi
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. (Sugiyono, 2007:11)
Hipotesis asosiatif diuji dengan teknik korelasi. Teknik korelasi yang digunakan yaitu Korelasi Product Moment (r). Untuk menguji apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu diuji signifikannya. Ketentuan : bila r hitung lebih kecil dari tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung>r tabel) maka Ha diterima. (Sugiyono, 2007:214-215).
Analisis korelasi dapat dilanjut dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Uji hipotesis dengan tingkat kesalahan 5% melalui uji dua pihak sebagai berikut:
Ho : µ = 0 (tidak ada pengaruh)
Ha : µ ≠ 0 (ada pengaruh)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan rekapitulasi variabel perilaku konsumen dalam jurnal menunjukan bahwa dari 18 pertanyaan tentang variabel perilaku konsumen menunjukan rata-rata nilai 501,72 yang berada pada garis rentang skala setuju.
Berdasarkan rekapitulasi variabel keputusan pembelian dalam jurnal dapat kita ketahui bahwa dari 16 pertanyaan untuk variabel keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar, dengan nilai rata-rata nilai 490,81 berada pada daerah setuju. Dari hasil rekapitulasi keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar dapat diartikan bahwa perilaku konsumen sepeda motor Yamaha di dealaer Arista Johar adalah setuju.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di dealer Arista Johar dapat dijelaskan dengan menggunakan hasil olah spss yang bersumber dari data primer. Terjadi hubungan yang signifikan antara variabel keputusan pembelian dengan variabel perilaku konsumen karena nilai signifikansi ( Sig. 2-tailed ) adalah jauh dibawah 0,05 ( nilai adalah 0.000). Terjadi korelasi yang kuat antara variabel perilaku konsumen dengan keputusan pembelian yaitu 0,629.
Berdasarkan Uji Anova atau F tes didapat F hitung 81,057 dengan tingkat signifikan 0,000 oleh karena probabilitas ( 0,000 ) lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor di Dealer Arista Johar.
Adapun nilai koefisien determinasi /Coefisien Derterminand (CD) terhadap hubungan antara variabel perilaku konsumen terhadap variabel keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar angka R Square adalah 0,395. Hal ini berarti sekitar 39,5 % keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar dijelaskan oleh perilaku konsumen. Sedangkan sisanya 60,5% (100-39,5= 60,5%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain tidak diteliti dalam penelitian ini.
Uji hipotesis dengan tingkat kesalahan 5% melalui uji dua pihak sebagai berikut:
Ho : µ = 0 => Tidak ada pengaruh antara perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar
Ha : µ ≠ 0 => Ada hubungan positif antara perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar
Oleh karena statistic hitung > dengan statistic tabel (9,003 > 1,960) maka Ho ditolak. Angka kolom Sig atau Significance adalah 0,000 atau probabilitas jauh dibawah 0,05 maka Ho ditolak atau Perilaku konsumen berpengaruh secara signifikan (nyata) terhadap keputusan pembelian.

Kesimpulan
Perilaku konsumen sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar, berdasarkan hasil analisis indikator-indikator menunjukan bahwa dari 15 indikator, 14 indikator (budaya, subbudaya, kelas sosial, kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial, usia dan tahap siklus hidup, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap) memperoleh respon setuju serta 1 indikator yaitu pekerjaan yang memperoleh respon responden sangat setuju, dengan nilai skor rata-rata rakapitulasi 501,72 yang berada pada garis rentang skala setuju.
Keputusan pembelian berdasarkan hasil analisis data dari setiap indikator-indikator menunjukan bahwa dari 14 indikator, 2 indikator (sumber publik dan merek) mendapat respon cukup setuju, 10 indikator (rangsangan internal, rangsangan eksternal, sumber pribadi, sumber komersial, sumber eksperimental, menfaat, penyalur, kuantitas, waktu, dan ketidakpuasan) mendapat respon setuju, dan 2 indikator (metode pembayaran dan kepuasan) mendapat respon sangat setuju, dengan skor rata-rata rekapitulasi 490,81 yang berada pada garis rentang skala. Sehingga dapat disimpulkan secara umum responden setuju untuk melakukan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar. Terdapat pengaruh positif kuat antara perilaku konsumen dengan keputusan pembelian, hal ini dilihat dari nilai analisis korelasi sebesar 0,629 dan hubungan antara variabel perilaku konsumen dan keputusan pembelian dengan nilai sebesar 39,5 % artinya bahwa variabel keputusan pembelian dipengaruhi atau dapat dijelaskan oleh variabel perilaku konsumen.


Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Barang Online

Diposting oleh Dwi Panca Agustini di 19.40 1 komentar


TUGAS SOFSKILL.,

Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Barang Online
Perilaku konsumen online adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam proses pengambilan suatu keputusan dalam mendapatkan barang secara online. Dengan membeli barang secara online, memberikan beberapa kemudahan untuk konsumen, diantaranya:
1.      Dengan berbelanja online dapat membantu konsumen dalam berbelanja, karena konsumen tidak harus menghabiskan waktu untuk berbelanja sehingga dapat mengerjakan pekerjaan lain.
2.      Dengan adanya situs mengenai berbelanja secara online, memudahkan konsumen dalam mengikuti perkembangan zaman.
3.      Barang yang dijual secara online ditampilkan berupa foto barang tersebut sehingga mempermudah konsumen dalam memilih barang yang memiliki banyak model. selain itu harga yang ditawarkan tidak berbeda dengan harga di toko.
4.      Dengan berbelanja online dapat menghemat biaya yang dikeluarkan, yaitu dengan berbelanja secara online konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk berbelanja.
5.      Memberikan kemudahan dalam transaksi berbelanja dan apabila barang yang dibeli terdapat kerusakan atau tidak sesuai dengan yang digambar dapat ditukarkan dengan mengirim balik barang tersebut ke alamat toko barang online tersebut.
Dengan berbagai kemudahan yang diberikan dalam berbelanja secara online menimbulkan perilaku konsumen yang konsumtif.
 

Dwi Panca Agustini

Copyright© All Rights Reserved by Dwi Panca agustini