Kenapa koperasi masih dapat
bertahan pada krisis moneter tahun 1998?
Lembaga
koperasi sejak awal diperkenalkan di Indonesia memang sudah diarahkan untuk
berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan
ekonomi lemah. Strata ini biasanya berasal dari kelompok masyarakat kelas
menengah ke bawah. Eksistensi koperasi memang merupakan suatu fenomena
tersendiri, sebab tidak satu lembaga sejenis lainnya yang mampu menyamainya,
tetapi sekaligus diharapkan menjadi penyeimbang terhadap pilar ekonomi lainnya.
Lembaga koperasi oleh banyak kalangan, diyakini sangat sesuai dengan budaya dan
tata kehidupan bangsa Indonesia.
Pada saat Era
Reformasi ditandai dengan berhentinya pemerintahan Orde Baru dan krisis moneter
pada tahun 1997. Krisis moneter masa ini mengakibatkan hancurnya sistem ekonomi
terutama di Indonesia. Sehingga koperasi lebih mempunyai peranan pada masa ini.
Namun perlu pula diadakan pembangunan untuk koperasi, karena inilah sumber
ekonomi rakyat kecil.
Pembangunan
koperasi pada masa ini diarahkan kepada:
1.
Pemulihan produksi dan distribusi pangan.
2.
Memperbesar akses kredit.
3.
Penataan kelembagaan.
4.
Redistribusi aset.
5.
Membangun industri berbasis sumber daya.
6.
Ekonomi berbasis iptek.
7.
Operasional dari pembangunan tersebut dibuat program
pemberdayaan koperasi dan UKM.
Faktor-faktor yang membuat
koperasi di Indonesia masih bertahan ditengah krisis moneter antara lain:
1.
Alasan keadilan yang cukup mantap pelaksanaannya dalam
koperasi.
2. Karena koperasi mampu mengumpulkan berbagai sumber
untuk membentuk kekuatan bersama dalam menghadapi persaingan badan usaha lain. Dana
tersebutb berasal dari Pemerintah maupun dari pengusaha UMKM yang menjadi
anggota koperasi.
3.
Keberhasilan koperasi bukanlah semata-mata peran pelaku
koperasi dan pemerintah saja tetapi peran keseluruhan masyarakat untuk dapat
menjadikan lingkungan yang kondusif untuk koperasi dapat hidup dan berkembang
dengan sehat. Oleh karena itu, setiap lapisan masyarakat beserta keseluruhan
aparat pemerintah perlu untuk senantiasa bergandengan tangan di dalam menghidupkan
kembali dan menyuburkan koperasi Indonesia.
Pada tahun 1999
terjadi perubahan mendasar dalam pembangunan koperasi dari perubahan Departemen
Koperasi menjadi Menteri Negara Koperasi dan PKM. Perubahan ini bertujuan untuk
mengurangi peranan pemerintah dalam pembangunan koperasi yang dinilai terlalu
dominan pada masa orde baru. Tugas Menteri Negara dalam pembangunan koperasi
adalah menjadi regulator, fasilitator, stabilisator, dan dinamisator. Terbukti sampai
dengan bulan November 2001, misalnya, berdasarkan data Departemen Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (UKM), jumlah koperasi di seluruh Indonesia tercatat
sebanyak 103.000 unit lebih, dengan jumlah keanggotaan ada sebanyak 26.000.000
orang. Jumlah itu jika dibanding dengan jumlah koperasi per Desember 1998
mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat. Jumlah koperasi aktif juga
mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan, yaitu per November 2001
sebanyak 96.180 unit (88,14 persen). Hingga tahun 2004 tercatat 130.730, tetapi
yang aktif mencapai 28,55%, sedangkan yang menjalan rapat tahunan anggota (RAT)
hanya 35,42% koperasi saja. Data terakhir tahun 2006 ada 138.411 unit dengan
anggota 27.042.342 orang akan tetapi yang aktif 94.708 unit dan yang tidak
aktif sebesar 43.703 unit.
Pada periode
tahun 2001-2003, pembinaan koperasi berada pada kedudukan lembaga non
pemerintah Non Departemen (Keputusan Presiden No 103 Tahun 2001) yaitu
Kementerian Koperasi dan UKM. Pembangunan koperasi pada periode ini merupakan
kelanjutan dari pembangunan nasional tanpa BPS-KPKM. Pada masa ini
program-program pokok ditujukan dalam rangka melaksanakan lima pembangunan
nasional, salah satunya terkait dengan pembangunan ekonomi yaitu “Mempercepat
Pemulihan Ekonomi dan Memperkuat Landasan Pembangunan Berkelanjutan dan
Berkeadilan berdasarkan Sistem Ekonomi Kerakyatan”. Pendekatan strategis dalam
propenas ditujukan dengan mengutamakan langkah-langkah kebijakan dan program
yang lebih menekankan kepada pentingnya penguatan kelembagaan.
Sumber :
Library.ac.id
id.wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar